Sejarah Desa Domiyang

25 Agustus 2025
Administrator
Dibaca 22 Kali
Sejarah Desa Domiyang

LEGENDA DAN SEJARAH DESA

Menurut sumber cerita dari para sesepuh awal terbentuknya Desa Domiyang bermula dari penggabungan dua Desa antara Desa Madendo dan Desa Tumiyang. Desa Madendo memiliki kekuasaan wilayah waktu itu, terdiri dari tiga pedukuhan yaitu Dukuh Madendo, Dukuh Pejarkan dan Dukuh Sidayu. Pusat Pemerintahannya berlokasi di Dukuh Madendo. Sedangkan Desa Tumiyang mempunyai kekuasaan empat pedukuhan yaitu Dukuh Sabrang, Dukuh Kidul, Dukuh Langkob dan Dukuh Kramat. Pusat Pemerintahannya berlokasi di Dukuh Kidul. Pada masa itu kepemimpinan Desa Maden

do dipegang oleh Kepala Desa yang terkenal dengan sebutan SALADIWANGSA dengan nama asli PUDAT dan untuk Desa Tumiyang kepemimpinannya dipegang oleh SUROSODIRYO dengan nama asli DARKUM.

Karena hubungan masyarakat kedua Desa waktu itu sangat baik dalam segala hal, baik dalam hubungan keluarga maupun kemasyarakatan lainnya, maka kedua pimpinan Desa tersebut berinisiatif untuk mempersatukan dengan menggabungkan menjadi satu 

wilayah kekuasaan.setelah dilakukan musyawarah antar masyarakat dan para tokoh waktu itu maka disepakati untuk menggabungkan dua  wilayah kekuasaan menjadi satu wilayah kekuasaan dengan sebutan Desa Domiyang.

Cuplikan_layar_2025-08-25_141831

Dukuh Tumiyang

Dukuh yang terletak di Tenggara belum diketahui secara pasti awal terbentuknya nama dukuh tersebut, namun melihat dari sudut pandang cerita warga setempat dari mulut kemulut disitu pernah terjadi peperangan antara Adipati Pejarakan dengan Adipati Luwuk.

Dukuh Madendo

Dukuh yang terletak di Tenggara belum diketahui secara pasti awal terbentuknya nama dukuh tersebut, namun melihat dari sudut pandang cerita warga setempat dari mulut kemulut disitu pernah terjadi peperangan antara Adipati Pejarakan dengan Adipati Luwuk. Adanya makam Kaman Huda, namun makam tersebut bukanlah makam Islam , dan pada akhirnya Makam Kaman Huda menjadi dasar penamaan Dukuh Pedenda. Seiring berjalannya jaman berubah menjadi Madendo.

Dukuh Sidayu

Konon dahulu nama Sidayu berasal dari adanya suatu kejadian ada yang melihat seorang perempuan yang sangat cantik, cantik dalam Bahasa Jawa artinya Ayu ,maka jadilah nama Sido Ayu , seiring berkembangnya zaman menjadi Sidayu.

Dukuh Kramat

Jaman dulu kala pernah ditempati seorang wali yang Bernama Syarifah Mudaim putra Prabu Siliwangi atau nama aslinya Nyai Rara Santang, menetap di Kramat. Sampai saat ini masih ada Sendang peninggalan Mbah Nyai Karomah, hingga saat ini masih dimanfaatkan untuk air bersih warga.

Dukuh Pejarakan

Tentang Nama Dukuh Pejarakan yaitu diambil dari kata peziarahan, karena di dukuh Pejarakan terdapat makam yang diyakini sebagai Adipati Pejarakan dan pada zaman dulu banyak peziarah dari luar Pejarakan bahkan luar kota atau Kabupaten pekalongan yang berziarah ke makam tersebut. Karena banyaknya orang yang berziarah maka tempat tersebut dinamakan peziarahan atau sekarang lebih terkenal dengan nama Pejarakan.